Senin, 08 Juni 2015

TUGAS AKUNTANSI INTERNASIONAL

Diposting oleh Mirna Saputri di 6/08/2015 06:36:00 PM 0 komentar


TUGAS AKUNTANSI INTERNASIONAL
PSAK VS IFRS




PENYUSUN / KELOMPOK  5 :
Intazhara Karunia R.           28211534
Mirna Saputri                        24211499
Putri Ayu Megayanti            25211636
Resi Sekundra Putra            25211986
R. Nugroho Priyo                  28211571



FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
ATA 2015
  1. AKUNTANSI INTERNASIONAL

            Sebagai permulaan, sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookeping) yang berawal di kota italia ke-14 dan 15. “pembukuan ala italia” kemudian beralih ke Jerman untuk membantu para pedagang pada zaman fugger dan kelompok hanestik. Perkembangan Inggris raya menciptakan kebutuhan yang terelakan untuk kepentingan komersial Inggris untuk mengelola dan mengendalikan perusahaan di daerah koloni. Pada tahun 1850-an dan suatu profesi akuntansi publik yang terorganisasi di Skotlandia dan Inggris selama 1870-an. Perkembangan yang sama, model akuntansi belanda diekspor antara lain indonesia. Sistem akunatansi Prancis menemukan tempatnya di -Polinesia dan wilayah- wilayah diafrika dibawah pemerintahan Prancis.seiring dengan kekuatan ekonomi Amerika Serikat yang tumbuh selama paruh pertama abad ke-20 dengan merumuskan bidang-bidang masalah dan pada akhirnya mengakui sebagai seuatu disiplin ilmu akademik sendiri. Sifat warisan akuntansi internasional tersebut bahwa dibanyak negara, akuntansi tetap merupakan masalah nasional dengan standar dan praktik nasional yang melekat sangat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
            Eropa adalah wilayah wilayah pasar ekuitas kedua di dunia dalam hal kapitalisasi pasar dan volume perdagangan tahun 1990-an. Faktor yang terkait di eropa kontinental adalah perubahan perlahan menuju orientasi ekuitas. pasar ekuitas eropa akan terus tumbuh. Reformasi pensiun sebagai satu contoh telah menimbulkan permintaan baru terhadap kesempatan investasi merupakan investasi yang menguntungkan sejak jatuhnya pasar bulan Oktober 1987.
            Faktor- faktor yang memiliki pengaruh signiftikan akuntansi nasional dalam perkembangan  akuntansi nasional juga membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antarbangsa:
1.      Sumber pendanaan
2.      Sistem hukum
3.      Perpajakan
4.      Ikatan politik dan Ekonomi
5.      Inflasi
6.      Tingkat Perkembangan Ekonomi
7.      Tingkat Pendidikan
8.      Budaya
            Klasifikasi akuntansi internasional dapat dilakukan dengan dua cara: dengan cara pertimbangan dan secara empiri. Klasifikasi dengan pertimbangan tergantung pada pengetahuan intuisi dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistik untuk mengumpulkan basis data prinsip dan praktik akuntansi seluruh dunia.
Empat pendekatan terhadap perkembangan akuntansi:
1.      Berdasarkan pendekatan makroekonomi yang dirancang untuk meningkatkan tujuan makroekonomi nasional
2.      Berdasarkan pendekatan mikroekonomi, perusahaan harus mempertahankan modal fisik yang dimiliki
3.      Berdasarkan pendekatan independen, sebagai fungsi jasa yang konsep dan prinsip diambil proses bisnis yang dilakukan
4.      Berdasarkan pendekatan seragam, sebagai alat untuk kendali administrasi oleh pemerintah pusat.












  1. AKUNTANSI KOMAPARATIF EROPA

Pengetahuan khusus tentang akuntansi dalam sebuah Negara diperlukan untuk menganalisis pengaturan keuangan Negara tersebut. Standar akuntansi merupakan regulasi atau peraturan (sering kali termasuk hokum dan Negara dasar) yang mengatur pengolahan pengaturan laporan keuangan. Susunan standar merupakan proses perumusan standar akuntansi. Jadi, standar akuntansi merupakan hasil dari susunan standar. Namun, praktik yang sebenarnya bisa saja menyimpang dari  apa yang di haruskan standar, untuk hal ini ada tiga alasan yaitu:
1.      Di banyak Negara hukuman atau kegagalan dengan pernyataan akuntansi resmi dianggap lemah atau tidak efektif. Perusahaan tidak selalu mengikuti standar-standar yang ada jika tidak di paksa.
2.      Perusahaan bias dengan suka rela melaporkan lebih banyak informasi dari pada yang di haruskan.
3.      Beberapa Negara mengizinkan perusahaan untuk keluar dari jalur standar akuntansi jika hal tersebut menggambarkan hasil operasi dan hasil kondisi uang perusahaan dengan lebih baik.

Susunan standar akuntansi biasanya menggabungkan kombinasi dari kelompok-kelompok sector umum dan sektor swasta. Sektor swasta meliputi profesi akuntansi dan kelompok-kelompok lain yang di pengaruhi oleh proses pelaporan keuangan seperti penggunan dan penyusunan laporan keuangan pegawai. Sektor umum meliputi perwakilan-perwakilan seperti petugas pajak, perwakilan pemerintah yang bertanggung jawab atas hukum komersial dan komisi keamanan. Hubungan antara standar akuntansi dan praktek akuntansi sangat rumit, dan tidak selalu bergerak dalam satu arah.

A.           Laporan Keuangan IFRS
Laporan keuangan IFRS terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan ekuitas (atau laporan laba rugi dan pengeluaran yang diakui), dan catatan-catatan ungkapan penjelasan harus mencakup:
                                             1.         Kebijakan akuntansi yang diikuti.
                                             2.         Penilaian yang dibuat manajemen dalam menerapkan kebijakan akuntansi yang penting.
                                             3.         Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber penting mengenai masa depan dan sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.

B.            Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara
a.                  Perancis
Perancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional. Menteri ekonomi nasional menyetujui Plan Comtable General (undang-undang akuntansi nasional) formal yang pertama pada September 1947. Pada tahun 1986 bketentuan tersebut diperluas untuk mengimplementasikan persyaratan seventh directive Uni Eropa pada laporan keuangan gabungan, dan selanjutnya selanjutnya pada tahun 1999
Plan Compotable General  berisi :
                     1.         Tujuan dan prinsip laporan dan akuntansi keuangan
                     2.         Definisi asset utang ekuitas pemegan saham pendapatan dan pengeluaran
                     3.         Aturan-aturan evaluasi dan pengakuan
                     4.         Daftar akun, persyaratan penggunaannya, dan persyaratan tata buku lainnya yang standarisasi
                     5.         Contoh laporan keuangan dan aturan presentasinya.

Regulasi Dan Pelaksanaan Akuntansi
Ada lima perusahaan perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan standar prancis
1.      Counseil  national de la comtabilite, atau CNC (badan akuntansi nasional).
2.      Comite de la reglemantation comtable, atau CRC (komite regulasi akuntansi).
3.      Autorite des marches financhiers, atau OEC (institute akuntansi public).
4.      Compagnie national des comisaires aux comtes, atau CNCC (institute nasional undang-undang auditor).
CNC terdiri atas 58 anggota yang mewakili profesi akuntansi,pegawai sipil,dan atasan,persatuan dagang,dan kelompok-kelompok sector swasta lainnya, CNC mengeluarkan peraturan dan rekomendasi pada masalah-masalah akuntansi dan memiliki tanggung jawab yang besar untuk menjalankan peraturan tersebut. CNC mengonsultasikan masalah0masalah akuntansi yang memerlukan regulasi, tapi tidak memiliki kekuatan aturan atau pelaksanaan.
Sebuah Urgent Issues komite tergabung dalam CNC untuk menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang memerlukan resolusi yang cepat. Penunjukan dalam CNC sangat bergengsi dan rekomendasinya sangat berbobot. Oleh karena kebutuhan akan cara penyediaan otoritas pengaturan yang rues dan cepat untuk standar akuntansi, CRC didirikan pada tahun 1998 CRC mengubah peraturan dan rekomendasi CNC menjadi regulasi yang mengikat di bawah kekuasaan hukum kmentrian ekonomi dan keuangan CRC memiliki 12 anggota, yang di antaranya merupakan perwakilan dari kementrian yang berbeda, CNC,AMF,OEC, dan CNCC, dan hakim dari dua pengadilan di prancis.
Regulasi CRC di publikasikan dalam official journal of the franch republic setelah mendapatkan persetujuan menteri.
Perusahaan prancis harus melaporkan hal-hal berikut:
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Catatan atas laporan keuangan
4.      Laporan direktur
5.      Laporan auditor
Laporan keuangan dari semua perusahaan dan perusahaan kewajiban terbatas lainnya diatas ukuran tertentu harus di audit. Perusahaan-perusahaan besar harus mempersiapkan dokumen-dokumen yang behubungan dengan pencegahan kebangkrutan bisnis dan sebuah laporan social, yang keduanya merupakan cirri khas prancis. Tidak ada persyaratan untuk posisi keuangan atau laporan harus kas.
Untuk memberikan tinjauan yang baik dan benar (image fidelle), laporan keuangan harus disiapkan sesuai dengan legislasi, (regularite) dan dengan keyakinan yang baik (sincerite). Picture sednefikan dalam laporan keuangan prancis adalah persyaratan untuk menuliskan catatan kaki yang ekstensif dan rinci termasuk hal-hal berikut:
                                 1.         Penjelasan aturan pengukuran aturan yang digunakan (misalnya kebijakan akuntansi)
                                 2.         Perlakuan akuntansi untuk barang dengan mata uang asing
                                 3.         Laporan perubahan dalam asset tetap dan depresiasinya
                                 4.         Perincian provinsi
                                 5.         Perincian setiap revaluasi
                                 6.         Laporan utang dan piutang menurut waktunya
                                 7.         Daftar anak perusahaan dan pembagian saham
                                 8.         Jumlah tanggungan pensiun dan pengunduran diri lainnya
                                 9.         Perincian pengaruh pajak pada laporan keuangan
                               10.       Jumlah rata-rata karyawan yang diurutkan menurut kategori
                               11.       Analisis perputaran menurut aktifitas secara geografis

Laporan dorektor mencakup sebuah tinjauan tentang aktifitas perusahaan selama satu tahun, prospek masa depan perusahaan, kejasian penting paska di susunnya neraca,aktifitas riset dan pengembangan, dan sebuah ringkasan tentang hasil perusahaan selama lima tahun terakhir. Laporan keuangan dari perusahaan komersil harus di auidit kecuali perusahaan kecil, kewajiban terbatas,kemitraan.
Perusahaan-perusahaan yang terdaftar harus memberikan laporan sementara per enam bulan, dimulai pada tahun 2003 hasil dari lingkungan mereka. Diantara hal yang lain , harus ada yang diberikan untuk:
                                 1.         Pemakaian air, bahan baku dan energi, dan tindakan yang diambil untuk meningkatkan efisiensi energi.
                                 2.         Aktifitas untuk mengurangi polusi di udara, air,atau tanah termasuk polusi nsuara dan biayanya.
                                 3.         Jumlah penyisihan untuk resiko terkait lingkungan.

Patokan akuntansi
Perusahaan-perusahaan prancis yang terdaftar mengikuti IRFS dalam laporan keuangan laporan keuangan gabungan mereka, dan perusahaan-perusahaan yang tidak terdaftar juga mempunyai pilihan ini. Namun, semua perusahaan prancis harus mengikuti regulasi tetap dari ketentuan pada tingkat perusahaan pribadi. Akuntansi untuk perusahaan pribadi merupakan dasar hukum membagikan defiden dan menghitung penghasilan wajib pajak.

b.                 Jerman
Iklim akuntansi jerman harus berubah semenjak akhir perang dunia II pada masa itu, akuntansi bisnis menetapkan daftar akun nasional dan seksional (seperti di prancis). Komersial code menetapkan beragam perinsip tentang “ pembukuan yang rapih”, dan audit yang mandiri tidak tamat dari perang.
Karakteristik dasar ketiga dari akuntansi jerman adalah ketergantungannya pada keputusan undang-undang dan pengandilan. Tidak ada lagi yang memiliki kekuatan meningkat atau autoritatif.

Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Jerman institute memberikan konsultasi tentang beragam proses pembuatan undang-undang yang memppengaruhi akuntansi dan laporan keuangan, tapi persyaratan kekuasaan hukum undang-undang tahun 1998 kendali dan transparansi, disingkat KONTRAG memperkenalkan lagi menteri keagiman untuk mengakui dewan standar nasional untuk memberikan tujuan-tujuan berikut:
  1. Mengembangkan rekomendasi untuk penerapan standar akuntansi dalam laporan keuangan.
  2. Menganjurkan menteri kahakiman mengenai standar akuntasi yang baru.
  3. Mewakili jerman dalam organisasi internasional seperti IASB.
Sistem penyusunan standar akuntasi jerman secara umum dengan system yang digunakan seperti yang di bahas dalam bab ini dan amerika serikat dan sama dengan IASB. Namun penting untuk menekankan bahwa standar IASB merupakan rekomendasi outoriter hanya berlaku untuk laporan keuangan.
Undang-undang jerman menetapkan persyaratan akuntansi audit dan laporan keuangan yang berbeda bergantung pada peraturan perusahaan alih-alih pada bentuk organisasi bisnisnya. Undang-undang menetapkan isi dan format laporan kauangan, yang mencakup hal-hal berikut:
1.      Neraca
2.      Laporan laba rugi
3.      Laporan manajemen
4.      Laporan auditor
Sebuah keistimewaan dari system laporan jerman adalah adanya laporan pribadi dari auditor dan dewan laporan perusahaan. Laporan ini mengomentari prospek masa depan perusahaan dan khususnya factor-faktor yang bias mengancam kelangsungannya.

c.                  Republik Ceko
Republic ceko (CR) terletak di eropa tengah dan berbatasan dengan jerman di sebelah barat dan barat laut Australia di selatan, republic Slovakia di timur, dan polandia di utara. Akuntansi di republic ceko telah berganti arah beberapa kali seiring dengan sejarah politik di negaranya. Praktik dan prinsip akuntansinya di gambarkan oleh Negara Negara berbahasa jerman di eropa hingga perang dunia ke II.
Laporan keuangan harus bersifat komparatif terdiri atas:
1.      Neraca
2.      Akun keuntungan dan kerugian (laporan laba rugi)
3.      Catatan
Sesuai dengan persyaratan EU Directives catatab meliputi penjelasan kebijakan akuntansi dan informasi relevan lain untuk menilai laporan keuangan.  Contoh contoh informasi yang relevan yaitu informasi pegawai, pendapatan setiap bagian, dan kewajiban bersyarat. Catatan juga arus kas. Laporan keuangan di wajibkan untuk kelompok kelompok yang memenuhi sedikitnya 2 kriteria berikut:
1. asset senilai CZK 350 juta
2. pendapatan sebesar CZK 700 juta
3. 250 pegawai.
Hak kepemilikan pengendalian dalam sebuah program langsung maupun tidak langsung.
Pengukuran Akuntansi
      Metode akuisisi (pembelian) digunakan untuk menghitung kombinasi bisnis (penggabungan usaha). Goodwill muncul dari kombinasi bisnis dimasukkan dalam tahun pertama penggabungan atau di kapitalisasi dan di amortisasi selama tidak lebih dari 20 tahun.

d.                 Belanda
Akuntansi belanda memberikan beberapa paradof yang menarik. Belanda memiliki undang undang akuntansi yang persyaratan laporan keuangan yang cukup bebas tapi standar praktek professional yang sangat tinggi. Belanda merupakan sebuah Negara hokum, banyb akuntansinya di orientasikan kearah kewajaran keahlian. Laporan keuangan akuntansi pajak merupakan dua aktifitas terpisah.
Regulasi Pelaksanaan Akuntansi
      Regulasi akuntansi tetap bersikap liberal hingga munculnya app on annual financial steatment pada tahun 1970. Undang undang tersebut merupakan bagian dari program perubahan yang ekstensif dalam legislasi perusahaan dan sebagian di perkenalkan untuk menggambarkan keselarasan undang undang perusahaan yang akan datang uni eropa. Isi ketentuan undang undang tahun 1970 adalah:
1.      Laporan keuangan tahunan harus menunjukan gambaran yang jelas dari posisi keuangan dan hasil tahun tersebut,dan semua artikelnya harus di kelompokan di jelaskan dengan tepat.
2.      Laporan keuangan harus di susun berdasarkan praktik bisnis yang aman (misalnya prinsip prinsip prinsip akuntansi yang bisa di terima oleh komunitas bisnis).
3.      Dasar dasar bentuk penulisan asset dan hutang serta untuk hasil operasi harus di ungkapan.
Undang undang tahun tujuh puluh memperkenalkan audit berdasarkan perintah undang undang tersebut juga menyusun pembentukan tripartie accounting study group dan melahirkan interprice cambers.
Dutch accounting standart board (DASB ) mengoarkan pedoman pada prinsip akuntansi yang di terima (tidak di terima secara umum). Dewan ini diisi oleh anggota anggota dari tiga kelompok yang berbeda yaitu:
1.      Penyusunan laporan keuangan (para pegawai) .
2.      Pengguna laporan keuangan (perwakilan serikat dagang dan analis keuangan)
3.      Auditor laporan keuangan
Laporan Keuangan
            Kualitas laporan keuangan belanda yang sangat tinggi laporan yang menurut undang undang harus disimpan di belanda,tapi inggris,prancis dan jerman juga bisa memakainya,laporan keungan harus meliputi hal hal berikut :
  1. Neraca
  2. laporan laba rugi
  3. catatan
  4. laporan direktur
  5. informasi lain yang ditentuhkan
            Sebuah laporan arus kas dianjurkan untuk disertakan dan sebagaian besar perusahaan belanda menyertakan catatan harus menjelaskan prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan dalam valuasi dan penentuan hasil dan pemikiran dibalik perusahaan.
            Laporan keuntungan tahunan harus dipresentaskan pppada perusahaan induk dan gabungan. Perusahaan perusahaan kelompok untk tujuan penggabungan merupakan perusahaan yang membentuk sebuahsatuan ekonomi  dibawah kendali yang sama.
Pengukuran Akuntansi
            Walaupun metode akuntansi penyatuan kepentingan untuk penggabungan bisnis diperbolehkan dalam keadaan keadaan tertentu,metode ini jarang digunakan di belanda.Metode Pembelian Merupakan praktik yang umum Goodwill merupakan selisih antara biaya akuisisi dan nilai wajar dari asset dan utang yang diakuisisi.

e.                  Inggris
            Akuntansi di inggris berkembang sebagai sebuah ilmu tunggal secara pragmatis merespon terhadap kebutuhan dan praktik bisnis seiring waktu secara berturut turut undang-undang perusahaan menambakan susunan dan persyaratan lainnya,tapi masih memperbolehkan fleksibilitas akuntan dalam penerapan penilaian professional .inggris merupakan Negara pertama di dunia yang mengembangkan sebuah profesi akuntansi seperti yang kita kenal saat ini.
            Pemikiran akuntansi profssional dan praktiknya dikirimkan ke Australia, Kanada, Amerika Serikat dan semua berkas jajahan Inggris termasuk Hongkong, India, Kenya, Selandia baru, Nigeria, Singapura, dan Afrika Selatan.

Regulasi Dan Pelaksanaan Akuntansi
            Dua Sumber Untuk standar akuntansi keuangan di kerajaan inggris adalah undang-undang perusahaan dan profesi akuntansi. Undang-Undang tahun 1981 juga menetapkan 5 prinsip akuntansi dasar:
1.      Pendapatan dan beban disesuaikan dengan dasar akrual.
2.      Asset dan kewajiban individudalam setiap golongan asset dan kewajiban dihitung secara terpisah.
3.      Prinsip konservatisme (kehati-hatian) diterapakan, khususnya dalam pengenalan pengahsilan yang dapat dan semua kewajiban dan kerugian ditentukan.
4.      Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten diharuskan dari tahun ke tahun.
5.      Prinsip perusahaan yang terus berjalan bisa diterapkan untuk entitas yang sedang dihitung.

            Enam Dewan Komisaris di kerjaan inggris berikut ini dihubungkan melalui consultative comittre ofaccountancy Bodies (CCAB) yang berbentuk pada tahun 1970:
1.      The institute of chartered accountants in England and wales
2.      The institute of chartered accountants in Ireland
3.      The institute of chartered accountants in Scotland
4.      The Association of chartered certified accountants
5.      The Chartered Insititute of management accountans
6.      The chartered institute of public finance and accountary


  1. PSAK
Aturan akuntansi yang berlaku di banyak Negara menimbulkan masalah keterbandingan laporan keuangan. Kondisi ini tentu dapat dipahami, karena dalam proses penyusunan standar akuntansi di suatu Negara tidak terlepas dari pengaruh factor-faktor local suatu Negara. Proses ini yang menyebabkan standard dan praktik akuntansi di tiap Negara terdapat perbedaan.
Dalam konteks akuntansi, maka muncullah akuntansi Internasional yang mencoba menguraikan teori dan praktik-praktik akuntansi yang berlaku secara Internasional. Harmonisasi Standar  Akuntansi Keuangan dalam wujud Internasional Financial Reporting Standar (IFRS) berlaku secara Internasional.
Pada lingkup global, sebenarnya ada dua badan penyusun standar yang berkaitan dengan praktik akuntansi secara Internasional. Badan-badan itu adalah The International Federation of Accountant (IFAC), dan The International Accounting Standards Committee (IASC). IASC lebih berkonsentrasi membuat International Accounting Standars (ISAs). Sedangkan IFAC lebih memfokuskan pada upaya pengembangan International Standard Audits (ISAs), kode etik, kurikulum pendidikan, standard akuntansi sector swasta, dan kaidah-kaidah bagi akuntan dalam berbisnis atau mereka yang terlibat dalam teknologi.
Sangat diharapkan ada sebuah standar yang dapat diterima oleh semua Negara di dunia. Dengan adanya standar yang diterima secara Internasional, diharapkan laporan keuangan memiliki daya keterbandingan yang lebih tinggi antar Negara.
Faktanya dalam dunia akuntansi saat ini standar akuntansi yang berlaku di Amerika Serikat yang disusun oleh Financial Accounting Standars Board (FASB) diikuti oleh beberapa Negara, baik secara langsung maupun modifikasi. Sementara IASs yang dikeluarkan oleh IASC belum diikuti oleh semua Negara, bahkan oleh Negara-negara anggota yang tergabung dalam IASC tersebut.
Produk FASB adalah Statement of Financial Accounting Standards atau di Indonesia dikenal dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).

A.         Sejarah Perumusan Standar Akuntansi Keuangan
            Adanya perubahan lingkungan global yang semakin menyatukan hampir seluruh negara di dunia dalam komunitas tunggal, yang dijembatani perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang semakin murah, menuntut adanya transparansi disegala bidang. Standar akuntansi keuangan yang berkualitas merupakan salah satu prasarana penting untuk mewujudkan transparasi tersebut. Standar akuntansi keuangan dapat diibaratkan sebagai sebuah cermin, di mana cermin yang baik akan mampu menggambarkan kondisi praktis bisnis yang sebenarnya. Oleh karena itu, pengembangan standar akuntansi keuangan yang baik, sangat relevan dan mutlak diperlukan pada masa sekarang ini. Terkait hal tersebut, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai wadah profesi akuntansi di Indonesia selalu tanggap terhadap perkembangan yang terjadi, khususnya dalam hal-hal yang memengaruhi dunia usaha dan profesi akuntan. Hal ini dapat dilihat dari dinamika kegiatan pengembangan standar akuntansi sejak berdirinya IAI pada tahun 1957 hingga kini. Setidaknya, terdapat tiga tonggak sejarah dalam pengembangan standar akuntansi keuangan di Indonesia.
Tonggak sejarah pertama, menjelang diaktifkannya pasar modal di Indonesia pada tahun 1973. Pada masa itu merupakan pertama kalinya IAI melakukan kodifikasi prinsip dan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia dalam suatu buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)”.
Kemudian, tonggak sejarah kedua terjadi pada tahun 1984. Pada masa itu, komite PAI melakukan revisi secara mendasar PAI 1973 dan kemudian mengkondifikasikannya dalam buku ”Prinsip Akuntansi Indonesia 1984” dengan tujuan untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha.
Berikutnya pada tahun 1994, IAI kembali melakukan revisi total terhadap PAI 1984 dan melakukan kodifikasi dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) per 1 Oktober 1994”. Sejak tahun 1994, IAI juga telah memutuskan untuk melakukan harmonisasi dengan standar akuntansi internasional dalam pengembangan standarnya. Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi perubahan dari harmonisasi ke adaptasi, kemudian menjadi adopsi dalam rangka konvergensi dengan International Financial Reporting Standards (IFRS). Program adopsi penuh dalam rangka mencapai konvergensi dengan IFRS direncanakan dapat terlaksana dalam beberapa tahun ke depan.Dalam perkembangannya, standar akuntansi keuangan terus direvisi secara berkesinambungan, baik berupa berupa penyempurnaan maupun penambahan standar baru sejak tahun 1994. Proses revisi telah dilakukan enam kali, yaitu pada tanggal 1 Oktober 1995, 1 Juni 1996, 1 Juni 1999, 1 April 2002, 1 Oktober 2004, dan 1 September 2007. Buku ”Standar Akuntansi Keuangan per 1 September 2007” ini di dalamnya sudah bertambah dibandingkan revisi sebelumnya yaitu tambahan KDPPLK Syariah, 6 PSAK baru, dan 5 PSAK revisi. Secara garis besar, sekarang ini terdapat 2 KDPPLK, 62 PSAK, dan 7 ISAK.
Untuk dapat menghasilkan standar akuntansi keuangan yang baik, maka badan penyusunnya terus dikembangkan dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan. Awalnya, cikal bakal badan penyusun standar akuntansi adalah Panitia Penghimpunan Bahan-bahan dan Struktur dari GAAP dan GAAS yang dibentuk pada tahun 1973. Pada tahun 1974 dibentuk Komite Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) yang bertugas menyusun dan mengembangkan standar akuntansi keuangan. Komite PAI telah bertugas selama empat periode kepengurusan IAI sejak tahun 1974 hingga 1994 dengan susunan personel yang terus diperbarui. Selanjutnya, pada periode kepengurusan IAI tahun 1994-1998 nama Komite PAI diubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan (Komite SAK). Kemudian, pada Kongres VIII IAI tanggal 23-24 September 1998 di Jakarta, Komite SAK diubah kembali menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dengan diberikan otonomi untuk menyusun dan mengesahkan PSAK dan ISAK. Selain itu, juga telah dibentuk Komite Akuntansi Syariah (KAS) dan Dewan Konsultatif Standar Akuntansi Keuangan (DKSAK). Komite Akuntansi Syariah (KAS) dibentuk tanggal 18 Oktober 2005 untuk menopang kelancaran kegiatan penyusunan PSAK yang terkait dengan perlakuan akuntansi transaksi syariah yang dilakukan oleh DSAK. Sedangkan DKSAK yang anggotanya terdiri atas profesi akuntan dan luar profesi akuntan, yang mewakili para pengguna, merupakan mitra DSAK dalam merumuskan arah dan pengembangan SAK di Indonesia. Due Process Prosedur penyusunan SAK
Due Process Prosedur penyusunan SAK sebagai berikut :
  1. Identifikasi issue untuk dikembangkan menjadi standar;
  2. Konsultasikan issue dengan DKSAK;
  3. Membentuk tim kecil dalam DSAK;
  4. Melakukan riset terbatas;
  5. Melakukan penulisan awal draft;
  6. Pembahasan dalam komite khusus pengembangan standar yang dibentuk DSAK;
  7. Pembahasan dalam DSAK;
  8. Penyampaian Exposure Draft kepada DKSAK untuk meminta pendapat dan pertimbangan dampak penerapan standar;
  9. Peluncuran draft sebagai Exposure Draft dan pendistribusiannya;
  10. Public hearing;
  11. Pembahasan tanggapan atas Exposure Draft dan masukan Public Hearing;
  12. Limited hearing
  13. Persetujuan Exposure Draft PSAK menjadi PSAK;
  14. Pengecekan akhir;
  15. Sosialisasi standar
Due Process Procedure penyusunan Interpretasi SAK, Panduan Implementasi SAK dan Buletin Teknis tidak wajib mengikuti keseluruhan tahapan due process yang diatur dalam ayat 1 diatas, misalnya proses public hearing.
Due Process Procedure untuk pencabutan standar atau interpretasi standar yang sudah tidak relevan adalah sama dengan due process procedures penyusunan standar yang diatur dalam ayat 1 diatas tanpa perlu mengikuti tahapan due proses e, f, i, j, dan k sedangkan tahapan m dalam ayat 1 diatas diganti menjadi: Persetujuan pencabutan standar atau interpretasi.
B.         Mengapa kita butuh PSAK?
Ada bebarapa alasan mengapa dunia akuntansi memerlukan sebuah standar akuntansi:
                            1.         Banyak pihak yang menggunakan informasi keuangan untuk membuat keputusan-keputusan ekonomi.
                            2.         Masing-masing pengguna laporan keuangan mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda terhadap informasi keuangan.
                            3.         Perlakuan yang tidak sama (ukuran dan pengungkapan) dalam menyediakan/menyajikan informasi keuangan perusahaan.
                            4.         Ketentuan dalam menyajikan dalam menginterpretasikan bentuk dan isi laporan keuangan.
                            5.         Sebagai kriteria dalam menilai performa perusahaan.   

C.           Pengertian PSAK
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) adalah standar akuntansi yang dibuat oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang wajib digunakan sebagai pedoman dalam menyajikan informasi keuangan setiap perusahaan. PSAK menyediakan sebuah kerangka kerja untuk merumuskan konsep yang menggaris bawahi persiapan dan penyajian informasi keuangan untuk pihak luar. PSAK juga berguna sebagai criteria bagi auditor untuk menilai informasi keuangan sebuah perusahaan yang telah disajikan untuk mendukung pendapat auditor.

D.  Latar Belakang Timbulnya Prinsip Akuntansi Berlaku Umum
            Timbulnya prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) dapat dilihat dari peran akuntansi yaitu menyajikan informasi kepada berbagai pihak. Secara khusus GAAP mengatur akuntansi keuangan yang menyajikan informasi kepada pihak di luar organisasi. Akan tetapi, informasi yang disajikan tersebut tidak hanya berguna untuk pihak di luar perusahaan tetapi juga pihak intern organisasi. Menurut Fess dan Warren (1990;794) informasi akuntansi keuangan yang disajikan sesuai dengan GAAP memang utamanya ditujukan kepada pihak luar ( external) tetapi juga berguna bagi manajemen untuk mengarahkan operasi perusahaan. Perusahaan menambah berbagai laporan yang diperlukan yang tidak harus diatur oleh GAAP yang dibutuhkan oleh manajemen.
Akuntansi yang diselenggarakan untuk menghasilkan informasi kepada pihak eksteral disebut juga dengan akuntansi keuangan sedangkan akuntansi yang memfokuskan diri pada penyajian laporan untuk tujuan pengambilan keputusan intern organisasi disebut akuntansi manajemen.
Miller et.al (1985:5) menyatakan ada tiga kelompok orang yang berpartisipasi dalam akuntansi keuangan yaitu pengguna (users), penyaji (preparers), dan auditor (auditors). Pengguna adalah individu atau institusi yang mengandalkan informasi akuntansi keuangan dalam pengambilan keputusan investasi atau kredit. Dalam kelompok ini termasuk investor, kreditor, analis keuangan dll. Penyaji adalah pihak yang menyusun dan menerbitkan laporan keuangan yaitu manajemen. Auditor adalah pihak yang melakukan pemeriksaan laporan keuangan untuk menyatakan pendapat atas kewajarannya.
Ketiga pihak yang berpartisipasi dalam akuntansi keuangan memiliki kepentingan yang berbeda-beda atas penyajian laporan keuangan. Persepsi masing-masing pihak yang terlibat juga berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan satu aturan yang disepakati untuk dapat dijadikan pegangan bagi pengguna, penyaji, dan auditor. Disini arti penting dan latar belakang munculnya prinsip akuntansi berlaku umum (GAAP).
E.            Prinsip Akuntansi Indonesia
Prinsip akuntansi Indonesia (PAI) merupakan himpunan prinsip, prosedur, metode, dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan, khususnya yang ditujukan kepada pihak luar. PAI hanya berlaku di Indonesia, namun penyusunannya juga memperhatikan prinsip-prinsip akuntansi yang diakui secara internasional atau umum, yaitu General Agreement Accounting Principles (GAAP).
Adanya prinsip akuntansi, laporan keuangan yang disusun mempunyai kesatuan bahasa teknik akuntansi yang dapat dimengerti oleh para pemakainya, sehingga tujuan akuntansi keuangan untuk menyampaikan akuntansi kepada pihak luar mencapai sasaran secara tepat.
Penerapan prinsip akuntansi dalam menyusun laporan keuangan ini menghasilkan laporan keuangan yang layak, tepat, relevan dan dapat dipercaya. Tetapi angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan bukan sesuatu yang mutlak karena tergantung dari prinsip serta kebijaksanaan akuntansi yang dilaksanakan perusahaan yang bersangkutan. Bila kebijaksanaan akuntansi yang dianut berubah maka angka yang disajikan dalam laporan keuangan akan berbeda. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip akuntansi bersifat longgar. Apabila kita mengetahui sejak terbentuknya prinsip akuntansi yang merupakan suatu persetujuan dari berbagai pihak yang berkepentingan maka kelonggaran prinsip akuntansi menjadi hal yang wajar.
Perumusan prinsip-prinsip, prosedur, metode dan teknik-teknik dalam PAI dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan akuntansi keuangan dan diungkapkan dalam gsris besarnya saja. Selain itu prinsip-prinsip yang diatur dalam PAI bersifat umum, tidak mencakup praktek akuntansi untuk industri tertentu, seperti perbankan atau Asuransi. Karena PAI belum mengatur keseluruhan praktek akuntansi di Indonesia, masalah-masalah yang belum diatur dalam PAI perlakuannya diserahkan kepada pihak yang bersangkutan, sepanjang tidak bertentangan dengan praktek akuntansi yang lazim (sound accounting practice) dan didasarkan atas pertimbangan yang sehat.

















  1. DAFTAR PUSTAKA

Ankarath, Nandakumar dan rekan. 2012. Memahami IFRS Standar Pelaporan Keuangan Internasional. Jakarta: Indeks.
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek. 1999. International Accounting 1 edisi 2. Salemba Empat.
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek. 2005. International Accounting 1 edisi 5. Salemba Empat.
Choi, Frederick D.S dan Gary K. Meek. 2010. International Accounting 1 edisi 6. Salemba Empat.

 

Welcome... Template by Ipietoon Blogger Template | Gift Idea